Tentang Ramadhan - Al Faqih
News Update
Loading...

2 April 2022

Tentang Ramadhan

Ramadhan adalah sebuah nama bulan hitungan hijriah yang amat sangat diyakini oleh orang-orang yang beriman yaitu bulan spesial yang dikhususkan untuk umatnya kanjeng Nabi Muhammad SAW. Yups, untuk kita. Tidakkah kita mensyukuri anugerah yang besar dan agung ini? Sejatinya puasa adalah syariat yang sudah lama ada dizaman kenabian sebelum Nabi Muhammad, tapi tidak dengan Ramadhannya.


Pic by Google

Banyak riwayat berupa hadis Rasul SAW yang menjelaskan keistimewaan bulan suci Ramadhan. Walau banyak juga hadis-hadis yang dinilai dha'if oleh para ulama, namun hadis tersebut terlanjur mayshur dikenal bahkan dihafal oleh banyak masyarakat khususnya di Indonesia. Semisal, "Siapa yang bergembira dengan masuknya Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya dari semua neraka."

"Trus kita gak boleh gembira gitu?"

Ya gak gitu juga. Gembira itu merupakan ekspresi cinta terhadap sesuatu. Apalagi bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, apakah salah? Didalamnya adalah bulan penuh keberkahan, banyak sekali keistimewaanya yang didukung dengan riwayat-riwayat hadis yang shahih.

Ada riwayat dikitab Hilyatul Auliya, mengenai harapan seorang ulama bernama Yahya bin Abi Katsir untuk disampaikan bulan Ramadhan kepadanya (riwayat berasal dari Abu 'Amr Al-Auza'i). Seraya dia melantunkan do'a, "Ya Allah, selamatkanlah aku agar bisa berjumpa dengan Ramadhan, selamatkanlah aku agar berhasil menjalani Ramadhan, dan terimalah amalku."

Diantara riwayat yang masyhur dan shahih seputar Ramadhan adalah:

1. Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan
2. Dibukakannya pintu-pintu syurga
3. Ditutupnya pintu-pintu api neraka
4. Dibelenggunya syaithan-syaithan
5. Ada malam spesial yakni Lailatul Qadr
6. Jalan dihapuskannya dosa-dosa lampau
7. Waktu yang mustajab untuk berdo'a
8. Pembebas dari api neraka

Riwayat-riwayat diatas sering disampaikan oleh para dai atau ustadz-ustadz kita di kampung-kampung. Untuk redaksinya sengaja gak gue kutip ya, karena tulisan ini hanya sebatas mau mengingatkan saja seputar keistimewaan bulan Ramadhan.

Lanjut, sebenarnya bukan ini inti dari tulisan ini. Pada bulan Ramadhan, para shalihin (orang-orang shalih) menjadikan sebuat moment penting dalam mengupgrade amal shalihnya. Sejatinya, kegembiraan mereka (orang-orang shalih) gak cuma ngomong doang. Tapi, dibuktikan dengan spirit nyata.

Sebut saja misalnya, Imam Syafi'i. Ada riwayat tentang beliau, konon, selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Waw.

Kalo kita gimana ya? Udah berapa kali Ramadhan yang kita jumpai, namun amal-amal didalam bulan Ramadhan yang kita kerjakan hanya sebatas gitu-gitu aja. Bahkan relatif monoton dengan ibadah apa adanya. Sory, redaksinya gue ubah, bukan kita, tapi gue. :(.

Mungkin satu lagi redaksi yang gue kutip tentang spirit salah seorang shalih. Dari Ash-Shultu bin Bashtham; dia berkata, “Setiap malam, Hammad bin Abi Sulaiman menyajikan hidangan buka puasa untuk seratus orang selama bulan Ramadhan. Jika malam Idul Fitri telah tiba, dia akan membagikan pakaian kepada mereka satu per satu, serta memberi mereka uang masing-masing seratus.” (Al-Karamu wal Juwdu wa Sakha’un Nufusi, juz 1, hlm. 5)

Kalo diterusin ngintip kisah-kisah orang-orang shalih saat Ramadhan, kayanya kita makin jiper ya. Makin malu. Sebagai seorang hamba-Nya, banyak banget yang kita mau dan minta dari-Nya. Tapi sedikit sekali bagi kita untuk senantiasa berzikir (mengingat)-Nya.

Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini. 

Yuk, awali menyambut bulan Ramadhan ini dengan Bismillah, selalu meluruskan niat untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Untuk meraih cinta dan kasih sayang-Nya (Ridha-Nya).

#RamadhanKariem

Share with your friends

1 komentar

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done