Kasus mengenai kata "anjay" mungkin udah rada basi yaa. Intinya kalian semua udah fahamlah, kalau dalam sejarah hidup kita di abad ke-21 ini, pernah ada keributan se-INDONESIA karena kata "anjay".
Sedikit flasback, jadi waktu itu ada sosok ngartis yang mempermasalahkan kata "anjay", yang menurutnya kata tersebut konotasinya negatif, bahkan dapat merusak moral bangsa. Wadaw, ngeri bet :v.
Walhasil, diapun mencoba mengedukasi masyarakat untuk menghindari penggunaan kata "anjay" ini. Ya, its ok. Tapi... kasusnya gak selesai sampai disitu, sampai-sampai KPAI ikut terlibat secara langsung dalma pelarangan kata "anjay" ini, yang katanya bisa berujung P I D A N A !
Fenomena ini terjadi ditahun 2020-an, kalo gak salah sih bulan September. (Sengaja gue nulis tema ini, buat arsip generasi kedepan juga kwkwk). Intinya, serem dah, hanya karena "anjay" bisa dipidana.
Karena hal tersebut, pastinya yang komentar Pro dan Kontra banyak banget dong, dari politisi, artis, komika, bahkan netizen ramai mendiscuss hal tersebut. Yang bikin konten seputar kasus itu juga buanyak banget, dan pastinya bikin cuan, tanya aja bang Deddy Corbuzer, hehe.
Tapi bukan itu yang mau gue omongin.
Kalo dari hasil observasi seorang Faqih nih ya, penggunaan kata "anjay" itu sangat variatif. Ada yang terkesan kasar, ada juga yang terkesan biasa aja. Yaa, kalian juga ngerasain hal tersebutkan?
Walau katanya nih ya, kata "anjay" itu punya asal usul yang panjang, yang beranak dari kata "anjing", yang biasa dipake orang Indonesia sebagai umpatan.
Dalam pertemanan gue, (walau gak punya banyak temen :v), kata "anjay" sering dipake sebagai bentuk mengagumi sesuatu. Misalnih yaa, saat ada teman gue yang lagi reuni bawa motor baru, ada aja yang nimpalin, "anjaaaaaaay, motor baluuuu." "anjaaaaaaay, dapet skin epic." (bocah ML pas buka event), dll.
Jarang make kata "anjay" pas lagi marah, mungkin ada, tapi di lingkupan sekitar gue kayanya gak ada. Kalo mereka marah, biasanya frontal kaya biasa, :v "ah! anjing!" ya, itu tidak baik yaa adic-adick.
Kebiasaan penggunaan kata "anjay" yang makin marak dinegara tercinta kita, menurut gue nih ya (full opini), boleh jadi hal tersebut dapat memicu satu kata baku yang diakui secara resmi, alias masuk dalam KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Emang iya? Ya gak tau, kan cuma opini :v.
Dalam ilmu sotoy gue, seinget gue, dosen gue itu pernah menjelaskan, kalau bahasa itu terus berkembang, tergantung penggunaannya dilapangan, dalam hal ini ya kita semua sebagai masyarakat. Bahkan, dalam sejarah tercatat, perubahan-perubahan yang terjadi dalam bahasa Inggris. You bisa searching sendiri ya di google.
Artinya, semakin sering kata "anjay" ini digunakan, gak mustahil lata tersebut masuk dalam KBBI. Yang kalau kalian amati, KBBI juga terus update, sekarang aja udah Edisi ke-5.
Mengenai arti "anjay" yang katanya kasar, atau juga ada yang mengatakan biasa aja, itu karena proses fenomenanya yang berbeda, sehingga menjadikan multitafsir, tergantung konteks dan siapa penggunanya.
Pada akhirnya, tulisan gak guna ini cuma mau nunjukin, kalau gue juga sebagai user kata "anjay" kwkwk tapi sebagai bentuk pengaguman terhadap sesuatu, itupun gue ucapin hanya ke teman-teman terdekat aja kok, tapi versinya agak beda, yaitu, "anzaaaaayyyy." hehe, beda tajwid.
So, gue juga gak ngerti kenapa nulis ini. Boleh dikata, ini adalah artikel perdana gue setelah sekian abad gak nulis di blog, karena galau masalah themplate blog yang penuh troble, tapi alhamdulillah, ketemu orang baik yang bisa bantu benerin themplate blog ini sehingga cukup terlihat elegan kan? Yoe.