Ketika Nabi Musa AS Sakit Gigi - Al Faqih
News Update
Loading...

15 Mei 2020

Ketika Nabi Musa AS Sakit Gigi

Sebagaimana sifat para Nabi yang memiliki sisi basyariyah, yang juga mengalami rasa lapar, sakit dll tanpa mengurangi sedikit kehormatannya. Alkisah Nabi Musa AS yang terkenal sebagai seoran nabi yang Kalimullah atau orang yang (sering) berdialog dengan Allah, suatu ketika beliau pernah sakit gigi.

Karena kalimullah, beliau akhirnya langsung bermunajat (bertanya) kepada Allah untuk meminta obat sakit giginya. Lantas Allah memerintahkan beliau untuk mencari rerumputan tertentu yang telah di "diresepi" langsung oleh Allah.


Setelah mencari rerumputan tersebut dan mengkonsumsinya, sakit gigi yang diderita nabi Musa AS pun hilang. Hingga dilain waktu (selang beberapa tahun kemudian), nabi Musa AS mengalami sakit gigi lagi. Karena merasa masih mempunyai "resep" dari Allah, beliau pun segera mencari rerumputan tersebut dan mengkonsumsinya, tetapi sakit giginya tak kunjung sembuh.

Lalu beliau bermunajat kepada Allah,

"Ya Allahdahulu kala saat aku sakit gigi Engkau memerintahkan aku untuk mengobatinya dengan rerumputan itu dan sembuh. Namun mengapa saat sakit ini datang lagi dan aku obati dengan rumput itu ternyata tidak juga sembuh?",  tanya Musa AS.

Lalu Allah SWT menjawab,  "wahai Musa, dahulu, engkau meminta kesembuhan kepada-Ku,  tapi sekarang engkau berpaling kepada rumput untuk menyembuhkan sakitmu. Ketahuilah,  bahwa Aku-lah yg menyembuhkan sakitmu".

Kisah di atas disarikan dari sebuah kitab Nurudz Zholam, syarah kitab Aqidatul Awam, yang disampaikan oleh Al Habib Hamid bin Sholeh Baagil di Youtube Al Idrus TV.

Jadi, apa hikmahnya?

Pada hakikatnya Allah lah yang menyembuhkan segala macam penyakit, karena hanya Allah lah yang dapat mendatangkan manfaat juga madharat. Berobat itu merupakan bentuk ikhtiar lahiriyah,  namun jangan lupa berdoa kpd Allah sebab Dia-lah yg Maha Menyembuhkan. Semua atas izin Allah SWT. Ikhtiar adalah kewajiban dan doa adalah keharusan.

Juga pada masa pandemi Corona ini, yang sudah kita jalankan seperti social distancing, PSBB, sering cuci tangan, adalah merupakan salah satu ikhtiar yang juga harus senantiasa diiringi dengan doa kepada Allah SWT.

Semoga pandemi ini segera berlalu. Amin.

Share with your friends

2 komentar

  1. dalem banget ini artinya...memang segala sesuatu atas izin allh..manusia itu hanya bermunajat dan berdoa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, usaha tanpa do'a = sombong, dan do'a tanpa usaha = boong hehe

      Hapus

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done