Desember 2017 - Al Faqih
News Update
Loading...

27 Desember 2017

Fenomena ML, Kalah Tutup Akun

Fenomena ML, Kalah Tutup Akun

Demam ML. Itulah yang gue rasakan pada saat ini. Game yang yang berkepanjangan Mobile Legend itu, telah membuat hari-hari gue penuh dengan frustasi. Karena ambisi gue yang tak kunjung tercapai untuk meraih gelar 'Legend'. Padahal gue udah 'Epic 1' dan sedikit lagi i meraih gelar tersebut. 

Pic google, Pemanis

Namun, tantangan yang gue hadapi sangatlah banyak, mulai dari tim yang afk, baru belajar hero, sok jago (padahal nob), bertengkar (gak kompak), malah ada 'bocah' yang main kata-kataan bego/tolol/dongo dan saudara-saudaranya.

Huft... Hingga kini, gelar gue hanya naik turun yang mungkin di season ini gue gak akan berasil meraih gelar 'Legend' apalagi 'Mythic'. :v

Jujur aja sob, saat gue push rank dari gelar 'Master' hingga 'Epic' bisa di bilang sangatlah mudah. Buktinya gue sampai win streak puluhan kali untuk menginjakkan kaki di tempat menengah tersebut (Epic).

Selain permasalahan tim yang menghalangi gue meraih gelar impian semua pemain ML, masalah lainnya adalah dai 'Hp' gue sendire alamin sih, baru mau maen, tiba-tiba wifi rumah eror. Kadang juga Hp jadi heng (gak bisa di gerakin). Kadang juga saat main, layarnya patah-patah atau bisa dibilang gak responsif, (maklum hp jadul, Mi4i).

Yaa, itu semua adalah konsekuensi yang harus di terima. Dari permasalahan-permsalahan tersebutlah, kadang gue di bacotin oleh pemain lain yang merasa kekalahan mereka disebabkan oleh gue. Dan gue gak bisa menyanggah hal itu.

Bagaimanapun gue meminta maaf pada tim, mereka tetap merasa keasal dan jengkel, sampai mengelurakan kata-kata yang benar-benar tak layak mereka keluarkan.

Kejadian ini, baru aja gue alami beberapa menit yang lalu. Saat game baru aja di mulai, hp gue tiba-tiba hang alias eror, sampai beberapa menit, baru gue bisa masuk ke pertandingan lagi. Dan di sitlah, 4 turet tim gue udah hancur berkeping-keping. Dan pada saat itu juga, cacian tak henti-hentinya terlontarkan untuk diri gue ini.

Saat berkali-kali maaf tak mereka hiraukan, akhirnya gue memutuskan untuk membuat ocehan tim berhenti. Tanpa pikir panjang gue mengirim pesan kepada tim:

"Ayo, abis ini gue invite lo semua, kalo kalah lagi, gue siap tutup akun." Begitulah kesok-an gue menanggapi ocehan tim. (Soalnya gue ikutan kesel)

Singkat cerita, saat kekalahan benar-benar terjadi, gue meng-invite seluruh pemain yang baru aja kalah akibat kesalahan gue sendiri. Tapi, dari 4 orang yang gue invite friends, hanya 1 yang meng-acc nya.

Tanpa basa basi, orang tersebut mengirimi gue pesan, "Ayo."

Dan gue faham akan hal itu. Gue benar-benar harus membuktikannya.

SIngkat cerita lagi, akhirnya gue maen bareng dengan salah sau anggota tim yang jengkel dengan kesok-an gue. Dan hasil akhirnya adalah...

KALAH!

Memang, bukan hasil yang gue harapkan. Tapi apalah daya gue yang hanya bisa bermain sebaik mungkin. #Eeaa.

Karen gue sadar, ML itu adalah permainan tim. Tak peduli ada seorang atau dua orang yang jago memainkannya, tapi tak bisa kompak dalam memainkan permainan itu, tentulah sudah dapat di pastikan kealahannya. Dan itulah yang gue sering alami, terutama di saat yang sekarang sedang gue ceritain.

Usai kekalahan yang ke-2, salah seorang tim yang jengkel dengan kesok-an gue, menagih janji gue yang katanya bersedia untuk tutup akun. Dia bekata:

"Siap tutup akun kan?" Katanya

"Siap." Dengan cepat gue menjawab pesannya itu.

"Jangan siap-siap doang, buktiin. Hapus akun loo." Dia kembali meyainkan.

"Oke, gue off." 

Setelah itu, gue benar-benar meninggalkan game.

Gue tersenyum dan kembali mengingat ucapan gue (lewat pesan tim, yang keliatan sok banget, hehe), untuk 'mentup akun'. Bukan 'menghapus akun'. Kedua kata tersebut sangat berbeda.

Sejujurnya, gue udah lama mau tutup akun ML, kenapa? Karena gue udah terlalu berlebihan dalam memainakan game ini. Dan gue juga udah merasa jenuh dengan naik turunnya gelar yang sampai kini belum berhasil gue raih (Legend). 

Tutup akun di sini adalah, bisa di bilang sebagai mengakiri permainan. Jika sudah di tutup, akan ada masa di buka kembali. 

Berbeda dengan hapus akun, yang tak akan mungkin dapat memainkannya lagi dengan akun yang sama.

So, untuk salah seorang tim gue yang menagih janji tutup akun gue ini, mohon di mengerti makna 'tutup akun' itu sendiri.

Lagi pula, gue uda berencana gak mau maen ML lagi untuk waktu yang lama.

Sekali lagi disini, gue mau minta maaf kepada seluruh pemain ML yang peringkatnya turun akibat kekalahan yang disebabkan oleh diri gue, terutama tim yang barusan. Hehe.

Keep fighting. 

Dari ML gue belajar;

Terkadang, kita benar-benar tidak mengerti masalah orang lain. Namun selalu melihatnya dengan pandangan buruk.'

Sekian tulisan curhat gue, semoga 'Mantan tim gue' benar-benar bisa baca tulisan ini. 

Satu lagi, jangan kepancing emosi hehe.

22 Desember 2017

Sex Bebas Sejati

Sex Bebas Sejati

Masalah LGBT lagi rame lagi nih. Ada perbedaan dalam menyikapi keputusan MK yang seakan-akan melegalkan perzinaan dan LGBT. Padahal sih enggak, hehe.

Pic google

Negeri kita tercinta yang beradab ini, tentulah menolak keras akan perlakuan tidak senonoh kaum LGBT khususnya, yang secara jelas telah bertolak belakang dari fitrah manusia.

Ngomong-ngomong soal perzinaan, lambat laun hal tersebut menjadi sempit maknanya, yang seakan-akan zina itu tatkala terjadi hubungan antara pria dan wanita yang belum menikah. Padahal, lebih luas daripada itu sudah dapat dikatakan berzina, jika sedang bermesra-mesraan dengan pacarnya. Sayangnya hal ini telah di anggap biasa oleh beberapa orang.

Tidak jarang, kasus yang bermula dari pacaran biasa, tapi berakhir denga rasa malu yang amat sangat karena telah digrebek warga yang jelas-jelas sedang melakukan hubungan haram tersebut.

Sex bebas tak pernah di anggap sebagai hal yang tabu di sini (Indonesia). Walau begitu, tetap aja ada orang yang terjerumus kedalamnya.

Btw, sex bebas sejati itu sebenarnya ada lhoo. Yaitu  pada suami istri.

Kenapa?

1. Bebas dari dosa dan penyesalan
2. Bebas dari rasa takut di grebek warga
3. Bebas dari stigma amoral
4. Bebas mau keluar di luar atau di dalem
5. Bebas mau gaya apa aja
6. Banyak deh

Enak kan? Selain itu, hal tersebut juga bernilai pahala. Beh, makin ajib aja nih, hehe.

Inget sob, rukun nikah cuma 5 kok:

1. Ada memplai laki-laki
2. Ada memplai perempuan
3. Ada wali
4. 2 orang saksi
5. Shigat (Ijab Qobul)

So, kapan nikah? :v

Al Faqih

FB: /faqihabduh
Instagram: faqihabduh
Twitter: @faqih_abduh

17 Desember 2017

Wanita Itu Lemah. Oh ya?

Wanita Itu Lemah. Oh ya?




Tidak sedikit laki-laki yang berkata, "Wanita itu lemah, dia hanya ingin diperhatikan, dimanjakan dan lain lain". itulah yang gue tahu akan tanggapan orang lain mengenai wanita. dan tidak sedikit juga gue bertemu langsung dengan orang-orang yang berfikir demikian.
Untuk laki-laki!

Bagi kalian yang sedang mengalami masa muda, yaitu sedang jatuh hati kepada seorang wanita, dan akhirnya kalianpun berpacaran. bolehlah kalian menganggap kalau wanita itu lemah, cengeng, maunya hanya ingin di perhatikan, dimanjakan dan lain lain. 'kenapa?' jawabannya, karena kalian (yang sedang pacaran. pen) itu LEBAY. bahkan gue pribadi tidak yakin dengan cinta yang kalian lontarkan begitu saja kepada seorang wanita. begitu juga dengan wanita yang dengan mudahnya menerima pernyataan cinta dari laki-laki. 

Satu hal yang pasti. mungkin kalian terlalu terpengaruh dengan film-film romantis orang luar. tidak sedikit juga film sinetron dalam negri kita yang mengikuti jejak mereka.

"Qih, lo sok tau... gue bener-bener sayang sama dia" (misalkan ada orang yang ngomong gini ke gue). yaa yang bisa gue jawab hanya begini, "kalo elo dan dia bener-bener saling sayang. kok dia udah pacaran lagi sama orang lain. atau bahasa sekarangnya, udah move on. lagi pula, dalam waktu singkat elo juga udah pacaran lagi sama orang lain. buktinya elo udah pernah ganti pacar sebanayak 3 kali". 

Kalo saling cinta kok gampang banget ganti pasangan?

Itu karena... cinta kalian itu hanyalah sebuah kebohongan.

Berbeda dengan orang yang sudah menikah. coba kalian perhatikan istri kalian, (bagi yang sudah berumah tangga). ketika kalian, -para suami, sudah pulang kerja dan istri kalian sudah lelah setelah membersihkan rumah. kalain dengan santainya, "Neng, makanannya mana? lauknya apa? sambelnya ada?". tapi, dengan senang hati istri kalian menyiapkan apa yang kalian mau.

Itu hanya salah satu contoh dari ratusan hingga ribuan contoh yang ada. belum lagi, saat istri kalian juga berkerja dan sudah memiliki seorang anak. kalian (para suami) pulang pada jam 5, istri kalian pun pulang pada jam 5. kalian lelah, capek, dan penat... istri kalian juga lelah, capek, dan penat. tapi yang menyiapkan makan dan minum-mu adalah istrimu. 'renungkanlah' . dan jika kalin sedang melahap makanan bersama-sama, dan tiba-tiba anak kalian yang masih kecil menangis saat kalian sedang makan. lantas kalian dengan enteng-nya berkata, "Neng, urusin si mungil dulu tuh". lalu, apakah istri kalian mengeluh? membantah? melawan?. TIDAK sama sekali.

Ketika sang istri kesulitan saat mengurus anak. apakah ia akan berkeluh kesah? apakah ia ingin kaulah yang menggantikannya? jawabannya juga TIDAK kan?

Istri bekerja (dari pagi hingga sore), saat pulang ia mengurus rumah, mengurus anak, menyuci, menggosok, dan melayani suami. tidakkah itu pekerjaan yang berat?. bagaimana dengan yang memiliki anak 2? atau bahkan lebih. bayangkanlah. setelah kalian mengetahui ini, apakah kalian masih beranggapan kalau wanita itu lemah? cengeng? 

Jadi, siapa yang lemah? siapa yang ingin selalu di layani? siapa?

Cintailah istri kalian dengan setulus-tulusnya. jangan kalian hina makanan nya jika tidak sesedap masakan luar. ketahuilah, istri kalian itu akan terus mencoba menjadi yang terbaik untuk-mu. dan kau juga harus menjadi yang terbaik untuknya. [Yoi, faqih ^^].

NB: "Gue menulis artikel ini berdasarkan pengamatan gue secara langsung. dan harapan gue, semoga dengan ini, gue bisa menjadi (calon) suami yang baik. dan kalian juga sama". Aamiin

Maaf. jika ada kata-kata yang kurang pas, atau kurang di mengerti. namanya juga masih belajar. hehe harap maklum yaa. dan satu lagi, untuk para wanita... jadilah wonder women. ok? 
Jangan-Jangan Kita yang Munafik?

Jangan-Jangan Kita yang Munafik?

Kita berteman, bertetangga, juga bergaul degan orang lain. Dan saat kita berkumpul dengan orang yang berbeda latar belakang dengan kita, berbeda pikiran dengan kita, juga berbeda pendapat mengenai suatu masalah, hal itu sering kali menjadi polemik yang mengancam menjadi sebuah permusuhan.

Selain itu, terkadang jika ada rasa tidak menerima dihati, sering kali seseorang itu melontarkan kata-kata kotor, kasar, caci maki bahkan sampai meng-KAFIR-kan, juga memberikan lebel MUNAFIK.

Pic: google

Anak tetangga Al-faqr yang masih kecil, kira-kira baru menduduki bagku 2 MI sudah banyak yang hafal mengenai hadis Nabi yang memang sangat masyhur dikalangan umat muslim. Yaitu:  

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ اِذَاحَدَثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَحْلَفَ وَاِذَااؤْتُمِنَ خَانَ


“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar dan jika dipercaya ia berkhianat”. (HR. Bukhori)

Tentulah kita sudah memahami maksud dari hadis ini.


Dalam al-Quran pun tak sedikit ayat yang membahas orang-orang munafik juga akibat yang akan diterimanya.

Tahukan kalian arti dari munafik itu sendiri?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, munafik adalah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak

Bicara munafik lebih dalam lagi. Kemunafikan dibagi menjadi dua, ada yang Akbar (besar) yang berhubungan dengan keyakinan, yaitu: menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman dan pelakunya akan kekal dineraka Jahannam, dan ada yang Sughra (kecil) yaitu menampakkan lahiriah yang baik dan menyembunyikan kebalikannya.

Ibnu Rajab rahimahullahu berkata: “Kesimpulannya, kemunafikan asghar semuanya kembali kepada berbedanya seseorang ketika sedang sendiri dan ketika terlihat (bersama) orang lain, sebagaimana dikatakan oleh Hasan Al-Bashri rahimahullahu.” (Lihat Jami’ul ‘Ulum wal Hikam hal. 747)

Al-Faqr tidak akan membahas lebih jauh lagi mengenai defini munafik, karena al-Faqr yakin, kalian yang sudah mendalami ilmu agama bertahun-tahun lamanya sudah mengerti dari definisi munafik itu sendiri.

Disini, al-Faqr teringat hadis Nabi SAW yang mengatakan bahwasannya kecirian munafik seseorang itu akan terasa terlihat pada moment tertentu. Yaitu hadis nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Dari hadis diatas sudah sngat jelas. Marilah kita meng-intropeksi diri, 'Apakah saat kita melaksanakan shalat Shubuh badan kita merasa keberatan untuk menunaikannya? karena dilanda rasa kantuk yang amat sangat.'

Begitu juga di waku isya. 'Apakah kita merasa lelah dan letih akibat bekerja dari pagi hari hingga malam hari, sehingga kita merasa berat untuk melaksanakan shalat Isya'?'

Sebelum menjudge orang lain dengan lebel munafik, marilah kita renungi bersama. Apakah dalam dirikita terdapat siat-sifat orang munaik? 

Hati seseorang tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan malaikat sekalipun. Haya dirinyalah dan Allah yang mengetahuinya.

Saat kita sering berpikir, atau ber-muhasabah diri, suatu saat kita akan berpikir, 'Jangan-jangan kita yang munafik?'

Al Faqih
Jakarta, 01-April-2017
Kebon Nanas

Refrensi:
- Jami’ul ‘Ulum wal Hikam
- Hadis Bukhari

Facebook: /faqihabduh
Twitter: @faqih_abduh
Instagram: @faqihabduh
Blog: faqihabduh.web.id

10 Desember 2017

Video Game itu Haram!

Video Game itu Haram!


Kita semua tahu, yang di maksud dengan game adalah sebuah permainan. Dan yang di maksud dengan video game adalah game (permainan) yang berbasis elektronik dan visual, contohnya seperti Zuma, Onet, dan Mobile Legend: Bang-Bang.

Sebagai seorang penikmat game, baik PC maupun Mobile, gue mau berbagi sedikit 'ilmu' yang gue ketahui mengenai hukum bermain game itu sendiri.

Pertanyaan: "Apakah di zaman Nabi SAW ada sebuah video game?" 

Jawab: "Enggak!" 

Pertanyaan: "Terus haram dong? Kan di zaman Nabi SAW gak ada game. 

Jawab: "Zzzz"

Bukan begitu sob cara memutuskan perkara sebuah hukum dalam Islam. Jangan mentang-mentang gak ada di zaman Nabi atau gak di lakuin Nabi hal itu menjadi haram. 

Mudahnya, hukum bermain game adalah mubah, alias dibolehkan. Namun, sewaktu-waktu, hukum bermain game dapat berubah menjadi haram. Saat apa?

1. Lalai Melaksanakan Salat

Saat lalai melaksanakan salat akibat terhalang dengan sebuah game, terlebih video game, hal itu akan membuat pelakunya berdosa. Terlebih dalam Al-Quran dikatakan, bahwa celaka orang yang salat, yakni yang mengerjakannya dalam keadaan lalai (Al-Ma'un: 4-5). Salah satu penjelasannya adalah yaitu senantiasa menunda salat sampai waktu salat hampir berakhir.

2. Meninggalkan Salat

Lalai aja udah berdosa, dan telah mendapatkan ancaman yang keras, apalagi ninggalin salat?

3. Berkata Kasar dan Kotor

Bukankah Nabi kita Muhammad SAW telah mengajarkan kita untuk senantiasa berkata baik? Jika tidak bisa, diam adalah yan terbaik. “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (H.R Muttafaq 'Alaih)

Cobalah merujuk kepada hadis Nabi yang lain, yaitu: "Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allāh benci dengan orang yang lisānnya kotor dan kasar." (H.R At Tirmidzi)

Terlebih dari hasil pengamatan gue, tak sedikit orang-orang yang sedang bermain video game berbasis online (game online), sering melontarkan kata-kata yang gue rasa tak berpendidikan. Dan bukankah perkataan seperti itu, saat sedang bermain game online dapat menyakiti lawan bicaranya? Walaupun disampaikan dengan tulisan.

Saat seorang hamba, hatinya merasa tersakiti, tidak-kah kita takut dengan doa apa yang akan orang yang kita sakiti itu panjatkan kepada sang Ilahi? Bukankah menyakiti orang lain itu sama dengan berbuat zalim kepadanya?

4. Ngebantah Orang Tua

Lagi asik-asik main game, tiba-tiba ibu kita manggil, "Qih, beliin lontong sayur dong." Dan jika saat itu kita lagi asik main game (Terkhusus sedang main game ML Online dengan mode ranked), akan menjawab, "Iye! Bentar dulu." dari jawaban singkat seperti ini, jikalau orang tua sudah mengulangi perintahnya seperti yang semula, maka jawaban ke-dua sang anak bisa lain, semisal: "Jangan ganggu ah. Lagi main nih. Gak bisa di paus!" Bahkan lebih daripada itu.

Dengan mengatakan 'ah' saja dalam Al-Quran dilarang. Apalagi menjawab lebih daripada itu. Dimana rasa 'ta'dzim' kita sebagai seorang anak kepada orang tua?

5. Bolos Sekolah

Kita di sekolahin bukan hanya karena kewajiban negara, tetapi juga kewajiban agama. Bukankah Islam telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu? Yang dimulai sejak buayan hingga liang lahad (mati). Dan sekolah adalah salah satu tempat menuntut ilmu terlaksana.

Gara-gara game, ada kasus dimana seorang anak bolos sekolah akibat 'kegilaan game online'. Bahkan sampai berani berbohong dengan dalih 'sedang sakit' hanya untuk melanjutkan game MOBA nya yang tak memberi manfaat apa-apa di akhirat nanti.

Coba renungkan kembali, berapa puluhan juta uang bahkan lebih yang telah di keluarkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya agar menjadi sosok yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Namun, sudah berapa banyak, seorang anak mengkhianati tugas yang mustinya di emban olehnya. Yakni sekolah, akan tetapi malah bolos. Hanya karena ingin bermain game. 

"Makanya kaya gue, main gamenya di kelas. Kan gue gak pernah bolos." Pernyataan seperti ini dapat kita tepis dengan mudah, "Terus, lo sekolah tapi cuma main game doang, dapet apaan? Hadir lo itu bagai ketiadaan. Percuma hadir, tapi gak dapet apa-apa." Begitu jawabnya.

"Yaa, gak sia-sia lah, kan gue dapet absen." Bantahan yang gak bisa di bantah. "Emang sih."

Tapi yang jelas, hal itu tidak dibenarkan. 

Sederhananya, khianat adalah perbuatan yang mungkar. Tentulah haram untuk dilakukan.

6. Lupa Makan dan Kurang Tidur

Loh kok?

Iya sob. Gara-gara ke-asyikan main game, banyak yang lupa makan. Hal ini dapat menimbulkan penyakit untuk dirinya sendiri. Jika sudah seperti ini, sama sja dengan zalim pada badan sendiri.

Memangnya Nabi SAW tidak mengajarkan kita untuk hidup pola sehat?

Bukankah beberapa pekan yang lalu, ada seorang pria yang tewas akibat bermain game selama beberapa jam non-stop. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian kepada dirinya yang memang sudah seharusnya diberi waktu untuk beristirahat.

Pun demikian, tak menunda makan saat sudah lapar. Bukankah Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan hal ini? Jangan lupa, berenti makannya saat belum kenyang. #alanabi 

Juga, beristirahatlah yang cukup. Jangan terlalu banyak membuang waktu yang tak dapat memberikan apa-apa di akhirat nanti.

Intinya tak ada kezaliman yang tak berdosa.

Sekian. 

So, bagi kita yang suka dengan video game, perhatikanlah 6 unsur di atas. Jika sudah masuk ke salah satu unsur tersebut, jangan heran jika sebuah game itu malah hanya akan membawa kepada kemudharatan.

Jika ada yang kurang, silahkan komen di bawah ini yaa.

Al Faqih
Hanya penuntut ilmu

FB: /faqihabduh
Instagram: faqihabduh
Twitter: @faqih_abduh

Asal SEO

Slice of Life

[Slice-of-Life][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done