Dilema Mahasiswa Semester Akhir - Al Faqih
News Update
Loading...

26 Januari 2019

Dilema Mahasiswa Semester Akhir

Saat berada di penghujung perkuliahan akhir, atau saat di semester akhir, tentu ada rasa senang yang  meledak-ledak dalam diri kita. 

Senang, karena membayangkan tugas-tugas yang membosankan akan segera kita tinggalkan menuju kehidupan baru yang kita berharap dapat membuat hidup kita berwarna.

Foto hanya pelengkap. IG: @faqihabduh

Nah, disaat gue membayangkan akan segera membuka lembaran baru dalam hidup ini, dan akan banyak hal-hal indah yang bisa gue lakuin, bayangan itu seketika musnah oleh realita-realita yang ada.

Yup, gue sadar, kalo tantangan setelah kuliah itu ternyata lebih berat. Di setiap harinya, gue merasa takut dengan masa depan gue yang suram. TErbayang nanti harus mencari uang untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga Di tambah lagi permasalahan percintaan :v. Belum lagi tantangan-tantangan di era milenial ini yang setiap kita harus memiliki skill tambahan lainnya (bukan hanya pada bidang akademik).

So, saat lo ada di semester tigkat akhir, pilihan utama lo biasanya cuma:

1. Apakah langsung bekerja?
2. Apakah langsung nikah aja?
3. Atau S2 dulu?
4. Hmm, 

Gue ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan yang memang di perisiapkan untuk menjadi guru di masa yang akan datang. Tapi apakah gue benar-benar berkeinginan menjadi guru?

Secara global, gue sih mau-mau aja. Lalu permasalahan yang mengahantui gue selanjutnya adalah, apakah nanti dengan gajian di sekolah, keikhlasan mengajar gue bisa menghilang? Maksudnya, nanti gue bakalan ngajar dengan dalih "Yang penting dapet gaji", dengan tidak memikirkan perkembangan anak didik.

Jujur aja, selama kuliah, gue juga punya kerja sampingan sebagai pengajar. Baik mengajar privat maupun di yayasan dan pengajian di dekat rumah.

Selama gue melakukan sampingan tersebut di samping rutinitas kampus gue, hal tersebut membuat gue ingin mendapatkan penghasilan dari sumber yang lain.

Gue gak mau, hanya karena gaji, keikhlasan itu menghilang. Oleh karenanya, gue mau mengembangkan apa yang menjadi hobi gue.

Well, untuk saat ini, yang terbayang dalam benak gue adalah, kuliah harus tetap lanjut (S2), mengajar juga perlu, dan mengembangkan hobi tidak ada salahnya. Urusa percintaan? Itu mah privasi aja haha.

Walau, sejujurnya, ada tantangan tambahan bagi mahasiswa tingkat akhir, yaitu "Lo kapan nikah?" 

Hal tersebut seakan menjadi perlombaan siapa yang cepat menikah dia pemenangnya. :v

Mungkin itu aja tulisan di pagi hari ini. Awali pagi kita dengan senyuman dan secangkir teh hangat. Hari baru, mulailah dengan hidup yang baru.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done