Juli 2017 - Al Faqih
News Update
Loading...

28 Juli 2017

Sekarang, Shalat Jum'at di Haramin!

Sekarang, Shalat Jum'at di Haramin!

Doni adalah seorang remaja bertubuh gemuk. Dengan tampangnya yang polos nan lucu, dia terlihat sedang menikmati hari-hari libur kuliahnya dengan menyeruput secangkir kopi hangat.


Beberapa menit berlalu. Tak ada yang mengganggu kesenangan milik Doni. Hingga datanglah teman lamanya yang memiliki tubuh yang berlawanan dengan Doni, yaitu bertubuh kurus. Sebut saja dia adalah Ardi.

"Assalamu'alaikum." Ardi menghampiri temannya itu yang terlihat sedang bersantai di atas kursi bambu rumahnya.

"Wa'alaikumsalam, masuk masuk." Sambut Doni dengan tampang gembira karena kedatangan tamu yang tak asing baginya.

Sesaat kemudian, Ardi ikut duduk tepat disebelah Doni. Dan dengan penuh rasa ramah, Doni menyiapkan secangkir kopi hangat di atas meja untuk disuguhkan kepada teman lamanya.

"Ayo, silahkan diminum." Kata Doni.

Tanpa rasa malu, Ardi pun segera menyambutnya dengan wajah senang. 

Tiba-tiba, Ardi terpikirkan sebuah topik untuk dibicarakan dengan teman gemunya itu.

"Don, lo tau gak?" Tanya Ardi dengan wajah seyum dan penuh dengan misteri.

"Apaan? Lo aja belom ngasi topik pembicaraan, udah nanya tau apa nggaknya. Yaa belum tau lah." Begitulah Doni menanggapinya. Dia mudah 'sewot' dengan hal-hal yang berbau ambigu. Walau begitu, Doni adalah orang yang ramah dan mudah memaafkan.

"Hehe, lo tau nggak? Kalo sekarang, shalat jum'at di haramin?" Kali ini, wajah Ardi agak cengengesan (nyengir).

Saat sedang menyeruput kopinya yang sedikit lagi habis, tiba-tiba saja Doni kaget yang hal itu menyebabkan tenggorokannya sedikit sakit, akibat tersedak air. Di tambah lagi, seruputan terakhirnya menjadi terbuang sia-sia.

"Hah?" Doni melihat teman kurusnya dengan wajah penuh heran. "Ngaco aja lo di. Jangan-jangan lo jadi liberal ya? Gara-gara keseringan gaul sama anak kampus." Lanjut Doni, yang kali ini, wajahnya benar-benar memperlihatkan wajah kesal sekaligus heran.

Mendengar jawaban temannya itu, Ardi hanya bisa tertawa terbahak-bahak. 

Melihat reaksinya yang diluar dugaan, Doni semakin heran.

"Kenapa sih lo?" Tanya Doni dengan harapan temannya bisa memberikan jawaban yang dia inginkan.

Doni dan Ardi memanglah teman masa kecil. Sampai sekarangpun mereka berdua masih terus bersama, yakni untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1nya di salah satu kapus Negeri Islam ternama di Indonesia.

"Begini sob." Dengan perlahan, Ardi mencoba meredamkan rasa geli pada dirinya. "Hm, coba deh, lo liat hp lo sekarang." Lanjut Ardi, yang jawabannya terlihat semakin misterius.

"Buat apaan?" Doni semakin heran.

"Udah nurut aja." Ardi menyuruh Doni dengan agak memaksa.

Lalu, Doni mengambil ponsel mahalnya yang di letakkan di saku celana kanan. Saat Doni sudah memegang dan menyalakannya, Doni pun kemabi bertanya.

"Terus? Ngapain?"

"Liat de, sekaang tanggal berapa dan hari apa?" Ardi kembali menjawab dengan pertanyaan lagi.

"Tanggal 23 juli 2017, hari minggu." Jawab Doni dengan polosnya.

Ardi kembali tersenyum. Kali ini dengan senyuman yang lebar karena merasa puas.

"Nah, masa shalat jum'at di hari minggu? Yaa haramlah." Saat menjawab, Ardi kembali tertawa terbahak-bahak, karena berhasil mengerjai' teman dekatnya. "Lo udah ngaji berapa tahun sih? Masa shalat jumat di hari minggu? Namanya juga jum'at, yaa di kerjainnya pas hari jum'at lah." 

Doni tercengan untuk sesaat. "Kenapa gue baru sadar ya?" Gumamnya dalam hati.

TAMAT!

Udah gitu aja.

NB: KIsah di atas hanyalah sebuah fiksi belaka. Anggap saja, penulis amatir ini sedang belajar membuat cerita pendek.

Walau begitu, inti sumber cerita berasal dari pengalaman pribadi yang pernah kena 'jebakan batman' karena salah memahami kalimat usil kawan.

23 Juli 2017

Perbedaan Kesalahan Nabi Adam as dengan Kesalahan Iblis

Perbedaan Kesalahan Nabi Adam as dengan Kesalahan Iblis

Kedua kisah ini sangatlah populer dikalangan umat muslim, bahkan untuk anak tingkat Madrasapun sudah sering mendengarnya. Namun, tahukah kalian, keduanya, yaitu Nabi Adam as dan Iblis, mereka sama-sama melakukan sebuah dosa (salah), namun nasibnya berbeda.


Apa kesalahan Iblis?

Iblis menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam as, sebagimana disebutkan dalam QS. Al Kahf [18] ayat 50:


”Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, Maka mereka pun sujud kecuali iblis. dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? sangat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang yang zalim”


Dan apa kesalahan Nabi Adam as?

Nabi Adam melanggar larangan Allah, yaitu untuk tidak memakan buah khuldi. Sebagimana dikisahka dalam QS. Al Baqarah [2] ayat 35:

dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.

Namun, apa yang menyebabkan keduanya mendapatkan nasib yang berbeda?

Sebgaimana kita ketahui, nabi Adam as diampuni oleh Allah dan dijadikannya sebagai khalifah dimuka bumi. Sedangkan Iblis mendapatkan kutukan dan ancaman kekal dineraka.

Imam ibn Qayyim menjelaskan dalam kitab al Fawaid, bahwa Nabi Adam as melanggar larangan Allah karena dorongan hawa nafsunya. Sedangkan Iblis menolak perintah Allah karena kesombongan. 


Karena kesombongan tidak akan mengakui kesalahan. Iblis merasa lebih mulia dari Nabi Adam as karena kesombongannya. Sedangkan, kesalahan yang dilakukan akibat hawa nafsu, itu karena kelemahan diri seseorang. Oleh karena itu, Allah mengampuni hambanya yang melakukan kesalahan akibat hawa nafsunya, jika ia meminta ampun, (menyesal).

Bahkan imam ibnu Athaillah dalam kitabnya al Hikam, beliau mengatakan:

Kemaksiatan yang melahirkan penyesalan, menumbuhkan rasa hina dina, itu lebih baik daripada melakukan ibadah yang melahirkan rasa sombong. 

Marilah kita hilangkan rasa sombong dalam diri kita, karena pada hakikatnya semuanya adalah milik Allah. Kepunyaan Allah lah apa-apa yang ada dilangit dan di bumi, bahkan ketampanan dan kecantikan kita, juga kekayaan dan tahta, semua hanyalah pinjaman dari Allah. Dan sudah sepantasnya, hanya Allah lah yang boleh sombong.

Hmm, semoga gue juga kalian di jauhi oleh Allah dari sifat sombong. Aamiin

Al Faqih
Kebon Nanas
Refrensi:

- Al Fawaid
- Al Hikam
- Di sarikan dari ceramah Nadirsyah Hosen (Inti)

Twitter: @faqih_abduh
Facebook: /faqihabduh
Instagram: @faqihabduh

19 Juli 2017

5 Juli 2017

Permintaan Maaf di Bulan Syawal

Permintaan Maaf di Bulan Syawal

Langsung saja pada intinya. Sudah menjadi sebuah tradisi umat Islam, tatkala hari raya yang terkenal dengan sebutan ‘Idul Fithri’ telah datang, umat Islam berbondong-bondong saling meminta maaf. Baik pada orang tua, anak, saudara, tetangga dekat juga jauh, sampai penjual sayuran di pasar, bahkan juga pada seseorang yang baru saja dijumpainya, padahal ia tidak mengenalinya, namun, saling meminta maafpun mereka lakukan.

Saling memaafkan. Yah, terdengar sangat manis. Membuat setiap insan yang saling memaafkan merasa menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk membuka lembaran baru, tanpa ternoda dengan kotoran yang sama seperti lembaran-lembaran sebelumnya.

Asal SEO

Slice of Life

[Slice-of-Life][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done